Pamatangsiantar – Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) USI Pematangsiantar pada Senin, 20 Mei 2019 kembali menerima kunjugan studi banding dari berbagai instansi. Kali ini giliran Sekolah Tinggi Agama Islam Nazhatut Thullab (STAINATA) Sampang Madura melalui surat resmi yang ditembuskan ke LPM USI pada Kamis 16 Mei 2019.
Rombongan STAINATA Sampang yang terdiri dari pembantu ketua dan pengelola perguruan tinggi selama 3 berlangsung kemarin, bermaksud untuk studi banding terkait dengan penyusunan borang akreditasi APT 3.0 yang telah diberlakukan pada tahun 2019. LPM UIN Maliki Malang dipandang memiliki beberapa pengalaman dan informasi terkait penyiapan borang akreditasi hingga tahun ini masih tetap mempertahankan status akreditasi dengan predikat “A”.
Rombongan kunjungan STAINATA Sampang diterima di ruang meeting LPM oleh Helmy Saifuddin dan Lilis Hidayati pada pukul 08.30 WIB. Agenda kunjungan langsung dibuka oleh Lilis Hidayati dan dilanjutkan pemaparan tentang kegiatan LPM UIN Maliki Malang oleh Helmy Saifuddin. Pihak STAINATA Sampang juga mengungkapkan bahwa “Kunjungan ke LPM UIN Maliki Malang tidak lain untuk belajar banyak dari pengalaman UIN Maliki Malang dalam menghadapi perubahan manajemen dan penyiapan akreditasi” terangnya.
Setelah selesai pemaparan oleh Helmy Saifuddin, diskusi dilanjutkan oleh Rosihan Aslihuddin yang menjelaskan tentang sejarah UIN Maliki dan berdirinya LPM. Hal ini menjadi penting dibahas, karena dari hasil diskusi sebelumnya memang dari pihak STAINATA Sampang belum memiiki struktur yang pasti tentang lembaga atau unit yang fokus menangani tentang penjaminan mutu. Salah satu peserta mengungkapkan “Sesungguhnya di STAINATA Sampang ini belum memiliki Kantor Jaminan Mutu yang fokus menangani masalah mutu, sehingga saat ini jabatan untuk ketua KJM juga melekat langsung di bawah kendali pembantu ketua” tegasnya.