* Universitas Simalungun - Perguruan Tinggi Sehat
Perguruan Tinggi (PT) sehat adalah PT yang memiliki kemampuan untuk dapat memenangkankan persaingan tidak hanya pada “hari” ini tetapi juga di masa depan berbasisi mutu. Mutu menjadi tanggung jawab semua pihak di perguruan tinggi, baik yayasan, pimpinan perguruan tinggi, dosen, tenaga pendidik, mahasiswa, alumni dan pemerintah, demikian salah satu kesimpulan dari seminar sehari yang dilakukan oleh Universitas Simalungun dalam rangkaian Dies Natalis Ke- 50 Universitas Simalungun yang dilaksanakan diaula FKIP USI, Jumat-4/9/2015 yang dibuka Rektor USI – Prof. Dr. Marihot Manullang.
Drs. Rudy K Nababan, M.Si selaku Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah I Medan dalam paparanya menyatakan untuk mewujudkan kualitas penyelenggaraan perguruan tinggi swasta di lingkungan Kopertis Wilayah I, perlu dilakukan berbagai upaya agar PT yang ada di Sumatera Utara masuk dalam kategori sehat, sehingga PTS tersebut pada akhirnya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap bersaing secara global.
Rudy juga menghimbau agar pimpinan PTS membuat komitmen bagi segenap pimpinan bagi kemajuan universitas, disamping pengembangan institusi seperti pengembangan penjaminan mutu, rencana strategis, dan pengembangan program studi. Lebih jauh disebutkan bahwa ada sembilan kriteria PT Sehat, antara lain (1) Memiliki izin pembukaan program studi dari Kemdikbud dan terakreditasi oleh BANPT; (2). Memiliki Statuta Perguruan Tinggi (3). Memiliki Rencana Strategis Perguruan Tinggi; (4). Memiliki dan menjalankan standar dalam bidang akademik dan non-akademik; (5) Melaporkan kegiatan proses pembelajaran seluruh program studi setiap semester ke Pangkalan Data Pendidikan Tinggi Ditjen Dikti, Kemdikbud; (6). Tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dalam suatu program studi tanpa izin dari Kemdikbud, termasuk kelas jauh; (7). Tidak menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berupa tatap muka lebih dari 8 jam per hari untuk seorang mahasiswa; (8). Diselenggarakan oleh yayasan, perkumpulan, persyarikatan, atau badan hukum nirlaba sejenis yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (bagi perguruan tinggi swasta), dan (9). Tidak sedang konflik kelembagaan, baik secara internal maupun eksternal perguruan tinggi.
Pada kesempatan itu, Sekretaris Pelaksana Kopertis Wil. I itu juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan di Universitas, karena mampu mengatasi krisis yang terjadi di USI dengan cepat serta memiliki program yang jelas mengatasi persoalan. Pengalaman yang dialami USI menjadi bahan pembelajaran bagi pihak-pihak yang mengalami konflik, untuk belajar dari Universitas Simalungun, katanya. Disamping itu, USI termasuk PT Sehat karena, telah memenuhi amanat Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi khususnya pasal 56 mengenai Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT/PDDDIKTI) dan perguruan tinggi wajib untuk menyampaikannya. Dengan hasil rekap pelaporan PDPT/PDDDIKTI sampai saat ini telah tervalidasi dan nilainya 100 persen baik untuk Program S1 maupun S2.
Selain itu, Pembicara kedua, Drs. Pontas M Pardede, Akademi dan Tenaga Peneliti dari Sumatera Research Medan, menyatakan bahwa Universitas Simalungun adalah salah sebuah perguruan tinggi yang berada di daerah. Peran USI dalam mencegah urbanisasi adalag dengan berusaha tumbuh menjadi universitas besar. Keberhasilan USI untuk tumbuh menjadi besar akan menarik penanam modal untuk mendirikan perguruan tinggi di, atau memindahkan perguruan tinggi ke daerah.
Untuk itu, kata pria yang menyelesaikan studi magisternya di Amerika Serikat, Universitas Simalungun harus melakukan hal-hal diantaranya sosialisasi kepada semua pihak yang mempengaruhi kehidupan USI yakni pemerintah, masyarakat umum, calon mahasiswa, dan industri. USI harus berperan dalam semua segi dalam pembangunan daerah, dan menjadi sumber proaktif bagi masyarakat tentang berbagai isu dan masalah sosial dan ekonomi, menjalin kerjasama dengan semua sektor perekonomian serta meningkatkan mutu lulusan.
Pada sesi ketiga, panitia seminar menghadirkan Ir. Budy R. Purba, M.Sc selaku Ketua Pembina Yayasan USI yang merupakan putra penggagas/pendiri Universitas Simalungun. Beliau mengingatkan akan cita-cita para pendiri USI dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas sdm, membina masyarakat ilmiah, meningkatkan peran USI dalam semua sektor kehidupan, dan peningkatan kesejahteraan membutuhkann peran yang signifikan dari segenap elemen yayasan, rektorat, dekanat, dosen dan tenaga non kependidikan.
Lebih jauh, pria yang setiap harinya bertugas di Angkatan Udara ini memaparkan bahwa aliran untuk mencapai tujuan USI yang dituangkan dalam visi, misi, peraturan perundang-undangan yakni USI menjadi universitas unggulan membutuhkan profesionalisme dari Pengurus, Rektor, Dosen yang didukung dengan jenjang pendidikan, riset, kesejahteraan dosen/karyawan serta dukungan pembangunan fasilitas.
Budy R. Purba selanjutnya menyatakan pemikiran USI kedepan dengan mengelola 5 program strata satu dan 1 strata dua harus memiliki program unggulan. Rencana pengembangan pembukaan program akuntansi, informatika dan keperawatan serta pembukaan 2 program studi pascasarjana harus dikelola dengan kerja keras dan rasa kebersamaan.
Perlu ada langkah-langkah yang harus dilaksanakan, antara lain pembuatan blue print USI, review masterplan kampus USI, penyempurnaan ART, Statuta, ketentuan administrasi keuangan, aturan kepegawaian, audit keuangan dan kinerja, penataan kampus dan penyempurnaan fasilitas kampus, imbuh pria yang menyelesaikan studi S2 di Inggris tersebut.
Acara seminar yang dipandu oleh Marulam MT Simarmata, M.Si sebagai protokol diikuti oleh 150 dosen Universitas Simalungun, ditutup secara resmi Rektor dengan menekankan kepada seluruh peserta untuk mengambil hikmah dan peran dari seluruh materi yang telah disampaikan para pembicara.
Rektor USI menyatakan, bahwa wadah ilmiah seperti ini akan terus dilakukan dan dilaksanakan di Universitas Simalungun (Humas)